Panduan Lengkap: Cara Menanam Pohon Pisang Yang Baik Dan Benar
Menanam pohon pisang bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus menguntungkan. Pisang adalah buah yang populer, kaya akan nutrisi, dan relatif mudah ditanam di berbagai iklim, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Namun, agar mendapatkan hasil panen yang optimal, ada beberapa langkah dan teknik penting yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara menanam pohon pisang yang baik dan benar, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan rutin.
1. Persiapan Lahan yang Optimal untuk Pertumbuhan Pisang
Sebelum memulai penanaman, persiapan lahan adalah langkah krusial yang tidak boleh diabaikan. Lahan yang baik akan memastikan pertumbuhan akar yang optimal dan menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman pisang. Berikut adalah langkah-langkah persiapan lahan yang perlu Anda lakukan:
A. Pemilihan Lokasi yang Tepat
Pilihlah lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam sehari. Sinar matahari yang cukup sangat penting untuk proses fotosintesis dan pertumbuhan buah pisang. Pastikan juga lokasi tersebut memiliki drainase yang baik. Tanah yang tergenang air dapat menyebabkan akar membusuk dan menghambat pertumbuhan tanaman. Idealnya, lahan memiliki sedikit kemiringan untuk membantu aliran air.
B. Pembersihan Lahan
Bersihkan lahan dari gulma, batu, dan sisa-sisa tanaman lain. Gulma dapat menjadi pesaing bagi tanaman pisang dalam mendapatkan nutrisi dan air. Akar-akar tanaman lain juga dapat menghalangi pertumbuhan akar pisang. Gunakan alat-alat seperti cangkul, sabit, dan traktor (jika lahan cukup luas) untuk membersihkan lahan secara menyeluruh. Buang semua sampah organik dan anorganik dari lahan tersebut.
C. Penggemburan Tanah
Gemburkan tanah dengan cara mencangkul atau membajak sedalam 30-40 cm. Tanah yang gembur akan memudahkan akar tanaman pisang untuk menembus dan menyerap nutrisi. Jika tanah terlalu padat, tambahkan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki struktur tanah. Penggemburan juga membantu meningkatkan aerasi tanah, yang penting untuk kesehatan akar.
D. Pembuatan Lubang Tanam
Buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50x50x50 cm atau 60x60x60 cm, tergantung pada ukuran bibit pisang yang akan ditanam. Jarak antar lubang tanam sebaiknya disesuaikan dengan varietas pisang yang ditanam. Untuk varietas pisang yang berukuran besar, jarak tanam bisa mencapai 3-4 meter antar tanaman dan 4-5 meter antar baris. Sedangkan untuk varietas pisang yang lebih kecil, jarak tanam bisa lebih rapat. Biarkan lubang tanam terbuka selama beberapa hari sebelum penanaman untuk menghilangkan gas-gas berbahaya dalam tanah.
E. Pemupukan Dasar
Berikan pupuk dasar ke dalam lubang tanam untuk menyediakan nutrisi awal bagi tanaman pisang. Gunakan pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hayati. Campurkan pupuk dengan tanah galian bagian atas dan masukkan kembali ke dalam lubang tanam. Pupuk dasar ini akan membantu pertumbuhan awal tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah.
2. Pemilihan Bibit Pisang yang Unggul
Kualitas bibit pisang sangat menentukan hasil panen yang akan Anda dapatkan. Pilihlah bibit yang sehat, bebas penyakit, dan berasal dari varietas yang unggul. Ada beberapa jenis bibit pisang yang bisa Anda pilih, antara lain:
A. Bibit Anakan
Bibit anakan adalah tunas yang tumbuh di sekitar pohon pisang induk. Pilihlah anakan yang sehat, memiliki tinggi sekitar 1-1,5 meter, dan memiliki akar yang banyak. Anakan yang baik biasanya memiliki daun yang hijau segar dan tidak terdapat tanda-tanda penyakit. Cara mendapatkan bibit anakan adalah dengan menggali di sekitar pohon induk dan memisahkan anakan tersebut dengan hati-hati.
B. Bibit Bonggol
Bibit bonggol adalah bagian dari batang pisang yang berada di dalam tanah. Bibit ini memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan bibit anakan dan lebih cepat tumbuh. Pilihlah bonggol yang besar, sehat, dan bebas penyakit. Cara mendapatkan bibit bonggol adalah dengan menggali pohon pisang yang sudah ditebang dan memotong bonggolnya menjadi beberapa bagian.
C. Bibit Kultur Jaringan
Bibit kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui teknik laboratorium. Bibit ini memiliki kualitas yang seragam, bebas penyakit, dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan bibit anakan atau bonggol, bibit kultur jaringan memberikan kepastian akan kualitas dan hasil panen yang lebih baik. Anda bisa mendapatkan bibit kultur jaringan di toko-toko pertanian atau pusat-pusat penelitian tanaman.
3. Proses Penanaman yang Benar
Setelah lahan siap dan bibit sudah dipilih, saatnya melakukan penanaman. Berikut adalah langkah-langkah penanaman yang benar:
A. Waktu Penanaman
Waktu penanaman yang ideal adalah pada awal musim hujan. Pada saat ini, tanah memiliki kelembaban yang cukup untuk mendukung pertumbuhan awal tanaman. Hindari menanam pada musim kemarau karena tanaman akan kekurangan air dan pertumbuhannya akan terhambat.
B. Cara Penanaman
- Siapkan Lubang Tanam: Pastikan lubang tanam sudah siap dengan pupuk dasar yang telah dicampurkan dengan tanah.
- Tanam Bibit: Letakkan bibit pisang di tengah lubang tanam. Pastikan akar bibit tidak terlipat atau rusak.
- Tutup dengan Tanah: Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas. Padatkan tanah di sekitar bibit secara perlahan untuk memastikan bibit berdiri tegak.
- Penyiraman: Siram bibit dengan air secukupnya setelah penanaman. Pastikan tanah di sekitar bibit tetap lembab.
- Penyangga: Jika bibit cukup tinggi, berikan penyangga untuk mencegah bibit roboh akibat angin atau hujan.
C. Jarak Tanam
Jarak tanam yang ideal akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen tanaman pisang. Secara umum, jarak tanam yang disarankan adalah:
- Varietas Pisang Besar: 3-4 meter antar tanaman dan 4-5 meter antar baris.
- Varietas Pisang Kecil: 2-3 meter antar tanaman dan 3-4 meter antar baris.
Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, serta memudahkan perawatan dan pemanenan.
4. Perawatan Tanaman Pisang yang Intensif
Setelah penanaman, perawatan rutin sangat penting untuk memastikan tanaman pisang tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan tanaman pisang:
A. Penyiraman Rutin
Tanaman pisang membutuhkan air yang cukup, terutama pada musim kemarau. Siram tanaman secara rutin, terutama pada pagi atau sore hari. Pastikan tanah di sekitar tanaman tetap lembab, tetapi tidak tergenang air. Frekuensi penyiraman tergantung pada kondisi cuaca dan jenis tanah. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan setiap hari, sedangkan pada musim hujan, penyiraman bisa dikurangi.
B. Pemupukan Lanjutan
Selain pupuk dasar, tanaman pisang juga membutuhkan pupuk lanjutan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buah. Berikan pupuk secara berkala, setiap 3-4 bulan sekali. Gunakan pupuk organik atau pupuk kimia sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hayati dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi yang berkelanjutan. Pupuk kimia seperti urea, TSP, dan KCl dapat memberikan nutrisi yang cepat diserap oleh tanaman.
C. Pengendalian Gulma
Gulma dapat menjadi pesaing bagi tanaman pisang dalam mendapatkan nutrisi dan air. Lakukan pengendalian gulma secara rutin dengan cara mencabut atau menyiangi gulma di sekitar tanaman. Anda juga bisa menggunakan herbisida untuk mengendalikan gulma, tetapi gunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
D. Pemangkasan
Lakukan pemangkasan untuk membuang daun-daun yang kering, rusak, atau terkena penyakit. Pemangkasan akan membantu meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman dan mengurangi risiko penyebaran penyakit. Selain itu, lakukan juga pemangkasan anakan. Sisakan hanya 1-2 anakan yang sehat untuk menggantikan pohon induk setelah berbuah.
E. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman pisang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman pisang antara lain ulat, kutu daun, dan penggerek batang. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman pisang antara lain penyakit layu fusarium, penyakit bercak daun, dan penyakit busuk batang. Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu dengan menggunakan pestisida, fungisida, atau metode pengendalian biologis. Konsultasikan dengan ahli pertanian untuk mendapatkan rekomendasi pengendalian hama dan penyakit yang tepat.
5. Pemanenan dan Pasca Panen
Setelah melalui proses penanaman dan perawatan yang intensif, saatnya memanen buah pisang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan dan pasca panen:
A. Waktu Pemanenan
Waktu panen yang tepat akan mempengaruhi kualitas buah pisang. Pemanenan biasanya dilakukan sekitar 10-12 bulan setelah penanaman, tergantung pada varietas pisang dan kondisi lingkungan. Tanda-tanda buah pisang siap panen antara lain:
- Ukuran buah sudah maksimal.
- Warna kulit buah mulai berubah dari hijau tua menjadi hijau kekuningan.
- Bentuk buah sudah membulat dan tidak bersudut.
- Umur buah sesuai dengan karakteristik varietas.
B. Cara Pemanenan
Potong tandan buah pisang dengan menggunakan pisau atau golok yang tajam. Usahakan untuk tidak merusak buah saat pemotongan. Setelah dipotong, letakkan tandan buah pisang di tempat yang teduh dan beralas empuk untuk mencegah kerusakan.
C. Pasca Panen
Setelah dipanen, buah pisang perlu ditangani dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga. Beberapa langkah pasca panen yang perlu dilakukan antara lain:
- Pembersihan: Bersihkan buah pisang dari kotoran atau getah yang menempel.
- Penyortiran: Sortir buah pisang berdasarkan ukuran, bentuk, dan tingkat kematangan. Buang buah yang rusak atau cacat.
- Penyimpanan: Simpan buah pisang di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik. Suhu penyimpanan yang ideal adalah 13-15 derajat Celcius.
- Pemeraman: Jika buah pisang belum matang, lakukan pemeraman dengan cara membungkus buah dengan karung atau kertas koran. Tambahkan karbit atau etilen untuk mempercepat proses pematangan.
Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan Anda dapat menanam pohon pisang dengan baik dan benar, serta mendapatkan hasil panen yang optimal. Selamat mencoba dan semoga sukses!